Minggu, 12 April 2020

Phylum Arthropoda dan Pembagian Kelasnya.

Filum Arthropoda dan Pembagian Kelasnya
A. Pengertian 

Arthropoda berasal dari bahasa latin Arthos : buku-buku, ruas; segmen, Podos : kaki. Atrthropoda adalah kelompok organisme yang memiliki ciri khusus yaitu kaki yang berbuku-buku. Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas yang berbeda yaitu CrustaceaChelicerates, Myriapoda, Insecta.

B. Karakteristik Arthropoda
Tubuh arthopoda sepenuhnya ditutupi oleh kutikula.

Eksoskleton yang kaku dapat melindungi hewan dan tempat melekatnya otot yang tersusun atas kitin.
Tubuh beruas dan bersegmen dan terdiri atas Kepala (Caput), Dada (Thotax) dan Perut (Abdomen).
Sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral (perut) tubuhnya.

C. Sistem Reproduksi Arthropoda

a.Reproduksi seksual
Reproduksi secara seksual dengan fertilisasi antara sperma dan ovum
Organ reproduksi jantan dan betina arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua)
Fertilisasi terjadi secara internal dan menghasilkan telur
b.Reproduksi Aseksual
Reprodusi aseksual terjadi secara parthenogenesis dan paedogenesis
Parthenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan)
Paedogenesis adalah reproduksi yang terjadi pada individu muda, misalnya larva. Individu yang dihasilkan bersifat steril
Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas yang berbeda yaitu CrustaceaArachnoideaMyriapodaInsecta.
1. Crustacea

Crustacea (dalam bahasa latin, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras. Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca
Alat pencernaannya terdiri atas tiga bagian, yaitu:
a.       Tembolok, untuk menampung makanan.
b.      Lambung otot (empedal) 
c.       Lambung kelenjar
Sistem reproduksinya bersifat diesis (berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi larva yang sangat kecil. Jenis kelamin terpisah di sebagian besar krustasea. Dalam kasus lobster dan udang karang, jantan menggunakan sepasang pelengkap perut khusus untuk memindahkan sperma ke pori reproduksi betina selama persetubuhan. Kebanyakan krustasea air melewati satu atau lebih tahapan larva berenang. Contoh species : Penaeus monodon
2Chelicerates
Chelicerates ditandai dengan cakar seperti bagian tubuh untuk makan yang disebut chelicerae, yang berfungsi sebagai penjepit atau taring. Chelicerate tidak memiliki antena, dan sebagian besar memiliki mata yang sederhana (mata dengan lensa tunggal). Chelicerates menggunakan racun untuk melumpuhkan mangsa menggunakan kelisera (pada laba-laba), atau menggunakan ekor sengat (pada kalajengking). 
Chelicerates memiliki satu atau dua gonad pada abdomen. Fertilisasi umumnya internal dan pada sebagian besar spesies, individu jantan menyalurkan sperma ke individu betina dalampaketatau spermatofor (en: spermatophore). Pada spesies lain, pedipalpus dapat digunakan untukmenyuntikkansperma ke lubang kelamin betina

 Siklus hidup Sarcoptes scabiei yang diawali oleh masuknya tungau dewasa ke dalam kulit manusia dan membuat terowongan di stratum korneum sampai akhirnya tungau betina bertelurTelur menetas menjadi larva dalam waktu 2-3 hari dan larva menjadi nimfa dalam waktu 3-4 hari. Nimfa berubah menjadi tungau dewasa dalam 4-7 hariContoh species Sarcoptes scabiei 
3. Myriapoda

Myriapoda merupakan hewan yang memiliki banyak kaki. Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat, terutama di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuanSaluran pencernaannya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen pertama, sedangkan Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah dan daun-daunan. Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi internal). Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang oviparSiklus Hidup Spirostreptus  sp
200-300 telur dari luwing diletakkan di sebuah ruangan di tanah.
Dari setiap telur akan menetas larva tanpa kaki yang bergerak.
Kemudian muncul tiga pasang kaki setelah satu bulan telur diletakan
Luwing muda berwarna coklat berganti kulit dari enam menjadi delapan kali selama tahun pertama
Hingga akhirnya setelah dua tahun, luwing berada pada tahap pertumbuhan kesepuluh dan sebelas menjadi lipan dewasa dan siap untuk bereproduksi.

4. Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.
 Saluran pencernaan dibagi tiga bagian:
Foregut (stomodeum) – perut bagian depan : terdapat katup cardiac valve (stomadeal)
Midgut (mesenteron) – perut bagian tengah : terdapat katup pyloric valvae (proctodeal).
Hind gut (proctodeum) – perut bagian belakang

Siklus Hidup Valanga sp


A.Telur Belalang Belalang betina meletakkan telur yang dibuahi dalam bentuk polong telur. Kemudian, telur menetas menjadi nimfa
B. Nimfa muda (nimfa instar pertama) akan mulai memakan dedaunan tanaman lunak dan segar. dan nimfa ini memiliki warna yang ringan dan tidak memiliki sayap. Umumnya, nimfa akan mengalami 5-6 proses molting (ganti kulit) dan mengubah bentuk serta struktur tubuhnya, Saat nimfa meranggas, ukurannya akan bertambah dan bantalan sayap semakin berkembang pada bagian dada tubuh.
C.Belalang Dewasa setelah 25-30 hari, sayap akan berkembang sepenuhnya. Belalang dewasa memperoleh kematangan seksual dalam waktu 15 hari dan bertahan selama rentang waktu sekitar 30 hari.

D. Peranan Arthropoda
1.Peranan Arthropoda yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut :
Sumber makanan yang mengandung protein tinggi, contohnya udang windu (Penaeus monodon), Panulirus homarus (lobster).
Menghasilkan madu, contohnya lebah madu (Apis mellifera).
Bahan pakaian sutera, contohnya kepompong ulat sutra (Bombyx mori).
Membantu penyerbukan tanaman.
Serangga predator sebagai pemberantas hama tanaman secara biologi.
2.Peranan Arthropoda yang merugikan, antara lain sebagai berikut :
Perusak tanaman, yaitu semua larva atau ulat pemakan daun, wereng, dan belalang.
Parasit pada manusia, contohnya caplak penyebab kudis (Sarcoptes scabiei), nyamuk, dan kutu rambut kepala (Pediculus humanus capitis)\
Merusak kayu bangunan, misalnya rayap.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar