A. Pengertian
Arthropoda berasal dari bahasa latin Arthos : buku-buku, ruas;
segmen, Podos : kaki. Atrthropoda adalah kelompok organisme yang memiliki ciri khusus yaitu kaki yang berbuku-buku. Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas yang berbeda yaitu Crustacea, Chelicerates, Myriapoda, Insecta.
B. Karakteristik Arthropoda
•Tubuh
arthopoda sepenuhnya ditutupi oleh kutikula.
•Eksoskleton
yang kaku
dapat
melindungi hewan dan tempat melekatnya otot yang tersusun atas kitin.
•Tubuh
beruas dan bersegmen dan terdiri atas Kepala (Caput), Dada (Thotax)
dan
Perut
(Abdomen).
•Sistem
saraf
berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral (perut) tubuhnya.
C. Sistem Reproduksi Arthropoda
a.Reproduksi seksual
•Reproduksi secara seksual dengan fertilisasi antara sperma dan ovum
•Organ
reproduksi jantan dan betina arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua)
•Fertilisasi terjadi secara internal dan menghasilkan telur
b.Reproduksi Aseksual
•Reprodusi aseksual terjadi secara parthenogenesis dan
paedogenesis
•Parthenogenesis
adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan)
•Paedogenesis adalah reproduksi yang terjadi pada individu muda, misalnya larva. Individu yang dihasilkan bersifat steril
Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas yang berbeda yaitu Crustacea, Arachnoidea, Myriapoda, Insecta.
1. Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latin,
crusta = kulit) memiliki kulit yang keras. Udang, lobster, dan kepiting adalah
contoh kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun
ada yang hidup di darat. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan
ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.
Alat pencernaannya terdiri atas
tiga bagian, yaitu:
a. Tembolok,
untuk menampung makanan.
b. Lambung
otot (empedal)
c. Lambung
kelenjar
Sistem reproduksinya bersifat
diesis (berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas
menjadi larva yang sangat kecil.
Jenis
kelamin terpisah di sebagian besar krustasea. Dalam kasus lobster dan udang karang, jantan menggunakan sepasang pelengkap perut khusus untuk memindahkan sperma ke pori reproduksi betina selama persetubuhan. Kebanyakan krustasea air melewati satu atau lebih tahapan larva berenang. Contoh species : Penaeus monodon
2. Chelicerates
Chelicerates
ditandai dengan cakar seperti bagian
tubuh
untuk
makan yang disebut chelicerae, yang
berfungsi sebagai penjepit atau taring. Chelicerate tidak
memiliki antena, dan sebagian besar memiliki
mata yang sederhana (mata dengan lensa tunggal). Chelicerates menggunakan racun untuk melumpuhkan mangsa menggunakan kelisera (pada laba-laba), atau menggunakan ekor sengat (pada kalajengking).
Chelicerates memiliki satu atau dua gonad pada abdomen. Fertilisasi umumnya internal dan pada sebagian besar spesies, individu jantan menyalurkan sperma ke individu betina dalam “paket” atau spermatofor (en: spermatophore). Pada spesies lain, pedipalpus dapat digunakan untuk “menyuntikkan” sperma ke lubang kelamin betina.
Siklus hidup Sarcoptes scabiei yang
diawali oleh masuknya tungau dewasa ke dalam kulit manusia dan membuat terowongan di stratum korneum
sampai akhirnya tungau betina bertelur. Telur
menetas menjadi larva dalam waktu 2-3 hari dan larva menjadi nimfa dalam waktu 3-4 hari. Nimfa berubah menjadi tungau dewasa dalam 4-7 hari. Contoh species Sarcoptes scabiei
3. Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan yang memiliki banyak kaki. Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat,
terutama di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuan. Saluran pencernaannya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen pertama, sedangkan Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah dan daun-daunan. Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi internal). Myriapoda
ada
yang vivipar dan ada yang ovipar. Siklus Hidup Spirostreptus sp
•200-300 telur dari luwing diletakkan di sebuah ruangan di tanah.
•Dari setiap telur akan menetas larva tanpa kaki yang bergerak.
•Kemudian muncul tiga pasang kaki setelah satu bulan telur diletakan
•Luwing
muda berwarna coklat berganti kulit dari enam menjadi delapan kali selama tahun
pertama
•Hingga akhirnya setelah dua tahun, luwing berada pada tahap pertumbuhan
kesepuluh dan sebelas menjadi lipan dewasa dan siap untuk bereproduksi.
4. Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.
Saluran
pencernaan dibagi tiga bagian:
•Foregut
(stomodeum) – perut bagian depan : terdapat katup cardiac valve (stomadeal)
•Midgut (mesenteron) – perut bagian tengah : terdapat katup pyloric valvae (proctodeal).
•Hind
gut (proctodeum) – perut bagian belakang
Siklus Hidup Valanga sp
A.Telur Belalang Belalang betina meletakkan telur yang dibuahi dalam bentuk polong telur. Kemudian, telur menetas menjadi nimfa.
B. Nimfa muda (nimfa instar pertama) akan mulai memakan dedaunan tanaman lunak dan segar. dan nimfa ini memiliki warna yang ringan dan tidak memiliki sayap. Umumnya, nimfa akan mengalami 5-6 proses molting (ganti
kulit)
dan
mengubah bentuk serta struktur tubuhnya, Saat nimfa meranggas, ukurannya akan bertambah dan bantalan sayap semakin berkembang pada bagian dada tubuh.
C.Belalang Dewasa setelah 25-30 hari, sayap akan berkembang sepenuhnya. Belalang dewasa memperoleh kematangan seksual dalam waktu 15 hari dan bertahan selama rentang waktu sekitar 30 hari.
D. Peranan Arthropoda
1.Peranan
Arthropoda yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut :
•Sumber
makanan yang mengandung protein tinggi, contohnya udang windu (Penaeus monodon), Panulirus homarus (lobster).
•Menghasilkan madu, contohnya lebah madu (Apis mellifera).
•Bahan
pakaian sutera, contohnya kepompong ulat sutra (Bombyx mori).
•Membantu
penyerbukan tanaman.
•Serangga
predator sebagai
pemberantas hama tanaman secara biologi.
2.Peranan
Arthropoda yang merugikan, antara lain sebagai berikut :
•Perusak
tanaman, yaitu semua larva atau ulat pemakan daun, wereng, dan belalang.
•Parasit
pada
manusia, contohnya caplak penyebab kudis (Sarcoptes scabiei), nyamuk, dan kutu rambut kepala (Pediculus humanus capitis)\
•Merusak
kayu
bangunan, misalnya rayap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar