Nama : Nur Ramadani Madania
NIM : 181810401012
Tugas Entomologi
Pengertian Serangga

Serangga atau biasa disebut insekta yaitu kelompok utama dari binatang beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam
(tiga pasang); karena itulah mereka dinamakan pula Hexapoda. Keanekaragaman serangga telah
terdapat pada periode Carboniferous (sekitar 300 juta tahun yang lalu), pada periode Permian (270 juta tahun yang lalu) beberapa
kelompokan serangga telah mirip wujud yang dijumpai sekarang. Fosil serangga yang ditemukan berumur puluhan juta
tahun yang lalu tidak beda jauh dengan serangga kala ini, misalnya fosil wereng
berumur 25 juta tahun yang ditemukan di Dominika yang terperangkap pada getah
pinus, dan masih banyak lagi fosil-fosil serangga yang ditemukan yang berumur
puluhan juta tahun. Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia)
yang dibagi lagi dibuat menjadi 29 ordo, diantaranya Diptera (misalnya lalat),
Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan
tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat) dan Hemiptera (misalnya kepik). Kajian yang ditulis dalam blog ini yang akan dirincikan yaitu pada ordo Hemiptera (Campbell, 2003).
Ordo Hemiptera
Hemiptera merupakan serangga dari Kelas Insekta yang diklasifikasikan
dalam tingkatan ordo. Ordo Hemiptera merupakan penggabungan antara dua ordo
yang sebelumnya dipisahkan, yaitu Ordo Homoptera dan Ordo Heteroptera.
Hemiptera dibagi menjadi empat sub-ordo, yaitu Coleorrhyncha, Sternorrhyncha,
Auchenorrhyncha, dan Heteroptera (Barlett et al., 2018). Keempat sub-ordo ini
kemudian berkembang menjadi 140 famili dengan kurang lebih 90.000 spesies
yang telah ditemukan (Gullan dan Cranston, 2010). Hemiptera lebih dikenal sebagai kepik sejati (true bugs) (Hidayat dan
Sosromarsono, 2015).
Ciri Morfologi
Morfologi Hemiptera (Triplehorn dan Jhonson, 2005).
- Hemiptera memiliki ukuran tubuh mulai dari 1 mm sampai
11 cm.
- Berdasarkan tipe mulutnya, hemiptera memiliki bentuk kepala
ophistognathus (alat mulut ke belakang dan memanjang)
- Mata majemuk
berukuran cukup besar, berkembang dengan baik, dan dilengkapi dengan mata
oceli. Antena Hemiptera umumnya merupakan antena bertipe filiform (Gillot, 2005).
- Hemiptera dikelompokkan dalam satu ordo berdasarkan
struktur mulutnya yang termodifikasi menjadi mulut penusuk penghisap.
- Mulut
Hemiptera memiliki rahang atas dan rahang bawah yang termodifikasi menjadi
empat stylet yang diselubungi oleh bundle-stylet (labium) yang biasanya
bersegmen dan dilengkapi dengan dua kanal. (Gullan dan Cranston,
2010).
- Tungkai Hemiptera umumnya merupakan tungkai cursorial. Abdomennya
terdiri dari 9 – 11 segmen dan tidak memiliki cerci (Gillot, 2005).
Contoh Spesies Ordo Hemiptera
1. Aphis punicae
Aphis punicae merupakan spesies dari sub-Ordo Sternorrhyncha, Famili
Aphididae. Aphis punicae disebut juga sebagai kutu delima karena memiliki
siklus hidup yang berlangsung pada tanaman delima (P. granatum) (Sugimoto,
2011). Aphis punicae pada tanaman delima (P. granatum) memiliki aktivitas menghisap cairan tanaman. Aktivitas tersebut merugikan tanaman karena
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, selain itu, A. punicae bersimbiosis
dengan semut melalui cairan sekretori yang dihasilkan oleh anusnya yang sangat
digemari oleh semut.
Aphis punicae memiliki ukuran rata-rata 1,38 – 1,73 mm berwarna
hijau pucat hingga coklat. Antenanya panjang dan berbentuk filiform yang terdiri
atas lima hingga enam segmen. Aphis punicae umumnya tidak memiliki sayap
(apterous), namun ada pula yang memiliki sayap (alate). Alat mulutnya berbentuk
seperti paruh (beak) yang menekuk ke bagian ventral di antara tungkai pertama
dan kedua. Abdomennya terdiri atas tujuh segmen (Triplehorn dan Jhonson, 2005;
Sugimoto, 2011).
Aphis punicae Passerini (Lee et al., 2015).
2. Icerya purchasi Maskell
Icerya purchasi merupakan salah satu spesies pada Famili Margarodidae
yang disebut juga sebagai Cottony Cushion Scale Insect. Icerya purchasi pada
tanaman menyebabkan kerugian pada tanaman berbuah, salah satunya adalah
tanaman delima (P. granatum). Serangga ini menghisap cairan tumbuhan dan
menyebabkan luka pada kulit tanaman, sehingga akan mengganggu pertumbuhan
tanaman. Icerya purchasi juga merupakan serangga yang dapat menghasilkan
cairan sekretori yang dapat digunakan jamur sebagai media tumbuh dan
menyebabkan busuk buah.
Icerya purchasi memiliki ciri tubuh berwarna kuning hingga merah dan
coklat. Ukuran tubuhnya panjang 5 - 10 mm dan lebar 3 - 4 mm. Ciri khas
dari I. purchasi adalah ia memiliki kantung telur yang besar. Kantung telur ini
berukuran 2 – 2,5 kali lebih panjang dari panjang tubuhnya dapat menampung
1000 telur. Icerya purchasi memiliki antena yang terdiri atas enam segmen (Tort, 2004).
(Hamon dan Fasulo, 2005).
3. Nezara viridula Linnaeus
Nezara viridula merupakan salah satu anggota sub-Ordo Heteroptera dari
Famili Pentatomidae. Serangga ini merupakan serangga fitofagus yang
menghisap cairan daun, batang, dan buah delima. Hal tersebut menyebabkan buah
menjadi rusak, layu, berubah bentuk, dan memiliki bercak gelap pada bekas
tusukannya (Ribeiro et al., 2020).
Nezara viridula memiliki tubuh seperti perisai dan berwarna hijau. Jantan N. viridula memiliki ukuran yang lebih kecil daripada betina, yaitu
rata-rata 12,1 mm pada jantan, sedangkan betinanya berukuran 13,15 mm.
Matanya berwarna merah tua atau hitam. Nezara viridula juga memiliki spirakel
di sepanjang abdomennya dan dapat mengeluarkan
bau yang tidak sedap yang berasal dari pori-pori yang disebut sebagai kelenjar
bau. Kelenjar bau tersebut terletak di bagian tulang dada diantara tungkai ketiga
dan kedua yang pendek dan melebar (Squitier, 2011).
Nezara viridula Linnaeus (Squitier, 2011).
REFERENSI
Barlett,
C. R., L. L. Deits, D. A. Dmitriev, A. F. Sanborn, A. Soulier-Perkins dan M. S.
Wallace. 2018. The Diversity Of The True Hoppers (Hemiptera: Auchenorrhyncha). Insect
Biodiversity: Science and Society. 2: 501–590.
Campbell,
N.A,J.B. Reece, dan L.G. Mitchell, 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2.
ISBN: 979-688-469-0. Jakarta: Erlangga.
Gillot,
C. 2005. Entomology. Third Edition. Netherlands: Springer.
Gullan,
P. J., dan P. S. Cranston. 2010. The Insect: An Outline of Entomology.
Fourth Edition Australia: Blackwell Publishing.
Hidayat,
P., dan S. Sosromarsono. 2015. Filogeni Ordo Serangga Dan Hexapoda Bukan
Serangga. Prosiding Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi. 285–294.
Lee,
Y., W. Lee, H. Kim, dan S Lee. 2015. A New Record Of Aphis punicae Passerini,
1863 (Hemiptera: Aphididae) From Korea. Journal of Asia Pacific Entomology.
18:157–163.
Ribeiro,
N. A., J. Rosa, C. R. Franco, dan M. I. C. Boff. 2020. Stink Bug Population
Fluctuation And Control In Sour Passion Fruit Orchards In Southern Brazil. Revista
Caatinga. 32: 1111-1116.
Squitier,
J. M. 2011. Southern Green Stink Bug, Nezara viridula (Linnaeus) 42
(Insecta: Hemiptera: Pentatomidae). EDISI: 1
Sugimoto,
S. 2011. The Taxonomic Identity Of Aphis Punicae Shinji, 1922 (Hemiptera:
Aphididae). Entomological Science. 14: 68–74.
Tort,
N. 2004. A Study On Some Anatomical Parameters Of The Piercing-Sucking
Processin Leaves And Branches Ofpittosporum Tobiral. (Pittosporaceae)
Infestedby The Cottony Cushion Scale,Icerya Purchasimaskell (Homoptera:
Coccina, Margarodidae). J Pest Sci. 77:53–56.
Triplehorn,
C. A., dan N. F. Jhonson. 2005. Borror and Delong’s Introduction Study of
Insect. 7th Edition.